Vladimir Lenin; Perjuangan Klas



Apakah perjuangan klas itu? Ia adalah perjuangan dari satu bagian Rakyat terhadap bagian lainnya; perjuang yang dilakukan oleh massa yang bekerja, tertindas, dan tak mempunyai hak, melawan kaum yang berhak istimewa, kaum penindas, kaum parasit; perjuangan kaum buruh upahan, atau kaum proletar, melawan kaum pemilik harta, atau burjuasi. Perjuangan yang besar ini telah senantiasa berlangsung di desa Rusia juga, meskipun tidak setiap orang melihatnya, dan meskipun tidak setiap orang mengerti akan artinya. Dalam waktu sistim perhambaan seluruh massa petani berjuang melawan penindas-penindas mereka, klas tuan tanah, yang dilindungi, dibela dan disokong oleh pemerintah tasr. Kaum tani pada waktu itu tidak dapat bersatu, mereka samasekali tertekan oleh kegelapan; kaum tani tidak mempunyai pembantu-pembantu dan saudara-saudara di kalangan kaum buruh kota; sekalipun demikian mereka berjuang semampu-mampunya dan dalam batas kesempatannya. Kaum tani tidak takut-takut akan pengejaran yang ganas dari pihak pemerintah, mereka tidak gentar karena pencambukan dan pelor, kaum tani tidak percaya pada kaum pendeta yang mencoba dengan sekuat-kuatnya untuk membuktikan bahwa sistim perhambaan itu diperkenankan oleh Kitab Suci dan disyahkan oleh Tuhan (itulah yang betu-betul dikatakan oleh Uskup Agung Philaret!); kaum tani bangkit berontak, sekarang di satu tempat, nanti di tempat lain, dan akhirnya pemerintah mengalah, khawatir kalau-kalau terjadi pemberontakan umum dari semua petani. Sistim perhambaan dibatalkan, tetapi tidak samasekali. Kaum tani tetap tanpa hak-hak, mereka merupakan pangkat sosial rendahan, pangkat yang membayar- pajak- kepala, pangkat “hitam”, mereka tetap dalam cekaman perbudaan perhambaan. Kegelisahan di kalangan kaum tani berlangsung terus, mereka terus menunut kebebasan yang penuh, yang sungguh-sungguh. Sementara itu sesudah pembatalan perhambaan, sudah sempat tumbuh suatu perjuangan klas yang baru, perjuangan proletariat melawan burjuasi. Kekayaan bertambah besar, jalan-jalan keretaapi dan pebrik-pabrik besar dibangun, kota-kota menjadi semakin padat penduduknya dan semakin ewah, tetapi kekayaan ini semuanya dimiliki oleh beberapa gelintir orang yang sangat kecil jumlahnya, sedang Rakyat menjadi semakin melarat, menjadi semakin miskin dan kelaparan, dan orang pergi bekerja dengan kerja upahan di tengah-tengah orang-orang asing. Kaum buruh kota mulai perjuangan baru yang besar dari semua kaum miskin melawan semua kaum kaya. Kaum buruh kota bersatu di dalam Partai Sosial-Demokrat dan sedang melakukan pejuangan mereka dengan tegar, kukuh dan rukun, dengan maju selangkah demi selangkah, mempersiapkan diri untuk perjuangan besar yang terkahir, menuntut kemerdekaan politik bagi seluruh Rakyat. Sumber: http://marxistsfr.org/indonesia/archive/lenin/1903/KepadaKaumMiskin/Bab7.htm

Tidak ada komentar: